Suatu Waktu diantara Hujan dan Senja


suatu waktu.. ketika hujan memberangkatkan kerinduan Perempuan itu.. dan senja menjadi gemata jingga dilangit barat si Lelaki.. merampas apapun yang diciptakan oleh hati mereka.. pada waktu.. pada angan dan pada keyakinan..

si Perempuan berkata, "aku merindukanmu sayang.. kita selalu dikehendakkan hujan ketika engkau sempatkan menemuiku.." Lelaki itu termenung.. mungkin ia bahagia.. atau mungkin saja ia justru bersedih..

Lelaki itu menjawab.. "aku dilahirkan dari tubuh penghujan sayang.. ketika penantian memanggilku untuk menghampirimu.. entahlah.. aku juga merindukanmu dalam senja-senjaku, ketika hujan tak pernah melepas dari langitmu.."

Perempuan itu beranjak.. merebahkan kepala pada nadi kerinduannya dan menatap hujan pada tepian atap lalu berucap.. "sayang.. mungkinkah hujan ini membiarkan hati kita dipenuhi dengan ingatan tentang cinta..?"

kembali.. Lelaki itu menengadahkan wajah.. menatap senja yang berangsur pudar.. menjadi gelap dalam warna yang sepertinya pernah ia kenal.. tentang cinta dan segala maklumatnya yang mampu melembabkan matanya..

hingga ketika lampu-lampu kota mulai dinyalakan, Lelaki itu berkata.. "sayang.. aku menghabiskan malam untuk memegahkanmu dalam cahayaku pada gemintang.. tersenyumlah atas segala cintaku dan ingatannya.."

Perempuan itu menangis.. tak sanggup mengingat apapun yang pernah ia ingat tentang cinta.. hanya Lelaki itu yang tampak dimatanya.. butiran airmata menetes lelah dipipinya, seolah itu adalah akhir dari kejatuhannya

bersamaan dengan itu.. si Lelaki kembali memeluk kesendirian diakhir senja dan menemui malam dengan bersembab, ketika si Perempuan menyeka airmata dipipinya untuk memahami mengapa malam itu menjadi begitu hangat dalam dekapan hujan..



8 Februari 2015; Jam 1:33
BACA SELENGKAPNYA →

Kita Tak Pernah Lelah II


biarlah rasa itu semakin menguatkan sayang.. tak perlu lagi kita menenggelamkan diri dalam segala ketidakpercayaan, ketika kita tak mampu menyempatkan waktu yang terkadang begitu sempit untuk kita habiskan.. dan kita tak perlu terhanyut dalam amarah kesia-siaan, ketika kita memandang buta kepada samar yang saling menghampiri..

entahlah.. mungkin kita sama-sama mengerti, bahwasanya terlampaui sulit untuk memaknai keterasingan perasaan kita pada kisah ini.. meskipun kita telah mengairmatakannya, tetapi rasa itu justru mampu untuk menguatkan kedewasaan kita.. tidak untuk kisah lalu kita mampu melakukannya.. tetapi atas nama cintalah kita bisa melaluinya..

sayang.. dengarlah.. mungkin kelak diantara kita akan berdiam diantara semua kemungkinan yang enggan kita inginkan.. tetapi.. kita mungkin akan cukup mampu untuk menghampiri dan memautkan genggam kembali meskipun tak sepatah terucap untuk sebuah kehilangan yang selalu saja bisa dikembali-hadirkan.. percayalah..


7 Februari 2015; Jam 15:12
BACA SELENGKAPNYA →

Kita Tak Pernah Lelah I


kita tak pernah lelah untuk menyebutkan abjad-abjad cinta dalam keteragungannya.. ketika hati terlalu riskan melafadzkannya dalam kesedihan.. dan ketika kita terpaksa menghampiri ketersediaan waktu kita untuk menjumpai apa yang diharus-lakukan dalam ketergesaan kehidupan..


5 Februari 2015; Jam 20:12
BACA SELENGKAPNYA →

Kisah Kesempurnaan Februari


Februari.. memberikan kita kesempurnaan kisah tentang apa yang pernah kita lewatkan tanpa saling berucap tentang segalanya.. juga tentang kita yang pernah menggenangkan segala keinginan pada tepian malam, ketika kelak nama-nama kita akan tersebut-harapkan pada deretan asa yang diungkapkan..

aku pernah menjumpaimu dulu.. ketika tatapan-tatapanmu menenggelamkan ingatanku tentang sesuatu yang sempat aku lupakan dan tetap tumbuh disana.. lalu membiarkan segala tanyaku terpasung diantara apa yang aku ingat tentang seseorang yang menegarkan diri dalam lingkar takdir yang menguasainya..
...
 

aku tergerus dalam putaran bulan-bulan yang berotasi pada ingatan tentangmu.. ternyata kita pernah sama-sama mencintai segala sesuatu yang dikehendaki waktu ketika logika berbicara tentang airmata.. tertawaan.. kepedihan.. dan kebahagiaan yang kerap kali menghampiri dan singgah dihati kita..

sekiranya.. setelah bulan terakhir pada tahun kemarin adalah awal tentang kita.. maka ijinkanlah separuh hati ini untuk berdiam dihatimu.. hingga saat ketika aku benar-benar ada disampingmu dan menyerahkan separuhnya lagi untuk kita jadikan peniadaan atas segala sesal bahwa kita diperkenal-temukanNya hingga saat itu..



2 Februari 2015; Jam 23:14
BACA SELENGKAPNYA →

Cahaya Bagi Jiwamu


sayang.. jika kenyataan terlalu kering untuk kita hadirkan kembali disuatu waktu ketika kita sama-sama terjaga pada penghujan.. dan jika kehadiran telah melelah dalam kesetiaan yang selalu mengenalkan kita pada getasnya penantian.. akan aku pastikan padamu bahwa.. ketika engkau terlelap ditiap busur kerinduan yang aku hujamkan kearahmu, disitulah aku akan kerap kali diingat-kembalikan oleh janji yang menjagamu disetiap waktu..

aku yang pernah tak berharap apapun yang kelak terciptakan oleh keadaan ini, akan mewujudkan diri menjadi api yang akan terus memberi cahaya-cahaya bagi jiwamu.. bahkan ketika aku dipaksa-haruskan mengingkari ketidak fanaannya ketika aku perlahan mengarang dan menjadi abu.. dan juga ketika aku harus mengingkar-relakan cahaya itu perlahan redup dan melebur bersama lelehannya dikeserupaanku sebagai lilin-lilinmu..

sayang.. tetaplah terjaga pada titian-titian pelangi yang kita ciptakan.. jadilah apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita hanya mampu menatap keindahan warnanya bersama warna bebungaan ini dengan saling genggam.. kita akan menyaksikan juga bahwa, sebuah warna kejinggaan akan menebar-luas dilangit kita selepas hujan ini.. dia akan mempersembahkan senja yang kelak bermuara pada ingatan kita tentang warna-warna kerinduan..



2 Februari 2015; Jam  11:08
BACA SELENGKAPNYA →