mata kita saling menatap kearah yang paling dalam dari hitamnya memoar.. mengharap ada sepatah ucap yang kelak kita jadikan benang-benang untuk menyulam kerapuhan ini..
tapi tidak sayang..
kau masih ingat..?
saat itu hujan bergemuruh turun dan mengemas kata-kata yang akan terucap menuju dinding, trotoar dan parit-parit kota.. sementara jaket lusuhku masih kita rentangkan diatas kepala, seperti mahkota-mahkota kegetiran yang memayungi hati kita..
kita serupa burung-burung pipit ditengah ladang dimusim kering.. saling menatap dan menyalahkan musim.. sedangkan kita tahu, bahwasanya musim adalah takdir yang menangisi bayangnya sendiri ketika melihat tetesan-tetesan airmata kita yang tertunda..
ini tentang dan saat pertemuan itu..
tentang hujan dan airmata..
19 April 2014; Jam 9:08
tapi tidak sayang..
kau masih ingat..?
saat itu hujan bergemuruh turun dan mengemas kata-kata yang akan terucap menuju dinding, trotoar dan parit-parit kota.. sementara jaket lusuhku masih kita rentangkan diatas kepala, seperti mahkota-mahkota kegetiran yang memayungi hati kita..
kita serupa burung-burung pipit ditengah ladang dimusim kering.. saling menatap dan menyalahkan musim.. sedangkan kita tahu, bahwasanya musim adalah takdir yang menangisi bayangnya sendiri ketika melihat tetesan-tetesan airmata kita yang tertunda..
ini tentang dan saat pertemuan itu..
tentang hujan dan airmata..
19 April 2014; Jam 9:08