Aku teringat ketika malam-malam menjadi teman seperenunganmu dulu.. Engkau jadikan ia sebagai lentera dalam tiap waktu yang mungkin engkau sesali..
Engkau ceritakan kegetiran pada bintang-bintang yang bertahta dïlangit.. Aku yang ketika itu menjadi bayang-bayangmu, tak bisa menemukan apapun dalam tetes airmatamu..
Engkau tahu..
Kita tetap menjadi burung malam yang tak lagi mampu untuk melukis keheningan.. Adalah kita juga yang tetap menjadikan rembulan sebagai pusara atas nama kerinduan..
17 Desember 2014; Jam 13:11
Engkau ceritakan kegetiran pada bintang-bintang yang bertahta dïlangit.. Aku yang ketika itu menjadi bayang-bayangmu, tak bisa menemukan apapun dalam tetes airmatamu..
Engkau tahu..
Kita tetap menjadi burung malam yang tak lagi mampu untuk melukis keheningan.. Adalah kita juga yang tetap menjadikan rembulan sebagai pusara atas nama kerinduan..
17 Desember 2014; Jam 13:11