suatu malam dalam kecemasan yang tak bisa dingkari adalah, ketika engkau berkata "aku baik-baik saja".. sementara jiwaku menari tertatih dalam sekumpulan bayang-bayang bernama pertanyaan..
percakapan menjadi serupa bilah pisau yang enggan membelah kerat-kerat kerinduan.. yang begitu saja diletakkan ketika kita tak mampu lagi menandai malam dan membirukan kata-kata..
Lalu, masihkah kita saling berkejaran dan memaksa senja untuk menangisi jarak dan malam-malam kita?
Entahlah..
kita akan tetap seperti itu ketika masih belum meyakini bahwa kelak fajar akan kembali esok pagi dan tersenyum untuk kita..
percakapan menjadi serupa bilah pisau yang enggan membelah kerat-kerat kerinduan.. yang begitu saja diletakkan ketika kita tak mampu lagi menandai malam dan membirukan kata-kata..
Lalu, masihkah kita saling berkejaran dan memaksa senja untuk menangisi jarak dan malam-malam kita?
Entahlah..
kita akan tetap seperti itu ketika masih belum meyakini bahwa kelak fajar akan kembali esok pagi dan tersenyum untuk kita..