Segala Cinta (6)


... lalu berkatalah.. wahai cintaku.. aku terus melukismu dalam jiwa, dengan warna sukma yang mengurungku, dengan semua keterbatasan cinta.. dan dengan sebuah keheningan yang mendampingiku..

akan ku temui jiwamu dalam keterikatan lukisan jiwamu dijiwaku.. dan membisikan sesuatu yang tak terdengar matahari.. aku tak ingin memaksamu untuk menjadi apapun selain cinta.. dan bagiku merenung lebih baik dari berduka... merana lebih buruk dari menangis.. dan menangis tidak lebih baik dari tidak memilikimu.. memiliki cinta..

aku juga akan mewarnai segala cinta dengan keteduhan sukmaku yang memayungi janji langit pada bumi.. serupa denganmu ketika beterbangan di atas kepedihan hidup dan menyalami semua luka dengan kesejatiannya.. kesejatian akan makna dari keiklhlasan yang menjadikan kehidupan itu berarti dan tak lagi mencium aroma airmata..

maka.. keterbatasan cinta akan menjadi segenggam abu dari api yang meratapi baranya dan tak bisa melampaui kefanaannya.. ia akan tetap dalam sesuatu yang membatasinya.. sebuah jarak antara kecintaan cinta dan pada cinta sang maha.. apapun itu.. cinta tetap pada takdirnya..

dan sebuah keheningan yang mendampingiku adalah cahaya jiwa yang senantiasa berdiri di hadapanku.. dan mengkaruniakan para bidadari untuk menemaniku bersyair pada barisan bintang.. tentang kekuatan yang tak pernah terpahami sebuah kehilangan.. tentang kesucian yang terlebur bersama ketulusan..

Setelah itu..

Tersenyumlah atas segala cinta..
•••●▬ஜ۩۞۩ஜ▬●••• TAMAT •••●▬ஜ۩۞۩ஜ▬●•••
27 November 2011 jam 22:14
Share :
Comments
0 Comments