Langit Yang Tidak Lagi Bermendung




aku tahu.. kita mengalami hal yang selalu saja sama ketika mengayuh dalam perahu yang bernama kenyataan.. masih saja ada kepak camar yang terdengar, masih saja terpecik tetes gelombang.. masih saja kehilangan arah ketika pekat menutupi mata kompas kerinduan.. dan masih saja melengkapi badai kegetiran ketika diantara kita terpaksa saling mengikhlaskan untuk hal yang sangat kita pahamkan..

kita selalu saja bersiap menurunkan layar untuk mengikuti saja arah angin yang kelak membawa kita pada hal yang pernah kita janjikan.. dan kita mungkin saja pernah berfikir untuk menyegerakan segala tempuhan ini berakhir pada sebuah dermaga yang kelak kita namakan ia "kebahagiaan".. dan beryakin akan menemui kembali riuh lambaian mimpi-mimpi yang sempat kita lepaskan..

kita telah menjadi sesuatu yang dimengerti oleh biru samudra, ketika mereka mengombangambingkan kita pada amuk gelombang tanpa sedikitpun terluka.. dan kitapun kelak akan menemui langit yang tidak lagi bermendung pada akhir tempuhan yang mungkin selalu menguras airmata.. Aku akan berkata.. "Sayang.. lihatlah! kita telah tiba.. pada apa yang pernah kita tujukan, pada apa yg pernah kita harap-doakan.."



25 Januari: Jam 15:39
Share :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar Anda